Tugas 1 Mingguan filsafat Ilmu

 

 

TUGAS FILSAFAT ILMU

Dosen Pengampu : Dr. R. SALLY MARISA SIHOMBING, S.IP., M.Si

 



 

                                                                                                                                                

DISUSUN OLEH :

( JAYA SETYO AJI )

( 193020702017 )

 

 

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA

2020

 

 

 

 


 

 

DAFTAR ISI

 

BAB I PENDAHULUAN

A.    Rumusan Masalah………………………………………….             

 

BAB II PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ontologis, Epistemologis, Aksiologis……………….      

B.     Contoh Kasus Terkait 3 landasan Pemikiran Filsafat Ilmu……...      

 

BAB III PENUTUP

A.     Kesimpulan……………………………………………………..      

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 


 

BAB I PENDAHULUAN

Rumusan masalah :

Misi : Mencari kasus terkait dengan  3 landasan pemikiran filsafat  ilmu

Pertanyaan : Berikan masing – masing contoh dari pemikiran ontologis, epistemologis, dan aksiologi dalam suatu kegiatan keilmuan seperti penelitian

 

BAB II PEMBAHASAN:

A.  Pengertian Ontologis, Epistemologi dan Aksiologi

Ontologis

                Pengertian ontologi dengan secara etimologi atau Istilah ontologi ini berasal dari bahasa Yunani yakni ‘Onta’ atau juga ‘Onto’ yang memiliki pengertian ialah sebagai suatu yang sungguh-sungguh ada serta adanya itu benar, atau juga kenyataan yang sesungguhnya. Sedangkan untuk ‘logos’ memiliki arti ialah sebagai kata, ilmu, studi mengenai teori.

                Pengertian Ontologis menurut  para Ahli

                1. Aristoteles

Menurut Aristoteles bahwa pengertian ontologi ini merupakan suatu pembahasan mengenai hal ada sebagai hal ada (hal ada sebagai demikian) mengalami perubahan dalam, sehubungan objeknya.

2. The Liang Gie

Menurut The Liang Gie, bahwa definisi ontologi ialah suatu bagian dari filsafa dasar yang mengungkapkan tentang  makna dari sebuah eksisten yang pembahasannya itu  terdiri dari:

Apakah artinya ada, hal ada?

Apakah golongan-golongan dari hal yang ada?

Apakah sifat dasar kenyataan dan hal ada?

3. Bakhtiar

Menurut Bakhtiar bahwa pengertian ontologi ini merupakan suatu ilmu yang membahas mengenai hakikat yang ada, sebagai suatu ultimate reality baik yang mempunyai bentuk jasmani atau konkret ataupun mengenai rohani ataupun abstrak.

4. Soetriono

Menurut Soetriono bahwa definisi tentang ontologi merupakan azaz dalam menerapkan batas atau mengenai ruang lingkup suatu wujud yang menjadi objek dari penelaahan (objek ontologi atau obyek


formal dari pengetahuan) dan juga mengenai penafsiran mengenai hakiakt realita (metafisika) dari objek ontologi atau juga objek formal tersebut dan merupakan suatu landasan dari ilmu yang menanyakan terkait apa yang dikaji atau juga dibahas dalam suatu pengetahuan serta biasanya berhubungan terhadap alam kenyataan serta keberadaan.

5. Suriasumantri

Menurut Suriasumantri bahwa ontologi ini membahas mengenai apa yang ingin kita ketahui, seberapa jauh kita ingin tahu, atau dengan kata lain suatu pengkajian terhadap teori tentang ada.

 

                Epistemologis

                Epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme  dan logos. Episteme artinya pengetahuan, sedangkan logos lazim dipakai untuk menunjukkan adanya pengetahuan sistematik. Dengan demikian epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan.

 

                Pengertian Epistemologis menurut para  Ahli

1.       Dagobert  D. Runes

mendefinisikan epistemologi sebagai salah satu cabang filsafat yang mengkaji tentang sumber pengetahuan, struktur pengetahuan, metode-metodenya serta validitas pengetahuan.

 

2.       P. Hardono Hadi

ilmu yang mempelajari tentang kondrat dan batasan-batasan ilmu pengetahuan meliputi dasar, dan pertanggung jawaban atas teori-teori yang telah dibangun.

 

3.       Jujun S.  Sumantri

cara berpikir manusia dalam menentukan dan memperoleh ilmu dengan cara menggunakan berbegai kemampuan yang tertanam dalam diri seseorang seperti kemampuan rasio, indera dan intuisi.

 

Aksiologis

Aksiologis adalah cabang Filsafat yang membicarakan tentang orientasi atau nilai suatu kehidupan . Aksilogi juga disebut teori nilai, karena ia dapat menjadi sarana orientasi manusia dalam usaha menjawab suatu pertanyaan.

 

1.       Bramel

Menurut Bramel, aksiologi ini terbagi dalam tiga bagian.

  1. Moral conduct, merupakan tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yaitu etika.
  2. Esthetic expression, merupakan ekspresi keindahan. Bidang ini menimbulkan atau melahirkan suatu keindahan.
  3. Sosio-political life, merupakan kehidupan social politik, yang akan melahirkan atau memunculkan filsafst sosio-politik.

2.       Wibisono

Aksiologi merupakan nilai-nilai sebagai tolak ukur kebenaran, etika serta moral sebagai dasar normative penelitian dan juga penggalian, dan juga penerapan ilmu.

 

B.  Contoh Kasus Terkait 3 Landasan Pemikiran Filsafat Ilmu

 

Contoh kasus terkait 3 landasan pemikiran Filsafat ilmu ialah penggunaan Nuklir  untuk pembangkit listrik. Dimana secara Ontologis, Nuklir yang telah diciptakan dapat digunakan daya sebagai pembangkit energi. Seketika itu juga peneliti merancang berbagai metode agar daya Nuklir dapat di atur sesuai keperluan, yang membuat daya energi Nuklir dapat memberikan manfaat bagi kehidupan.

 

BAB III PENUTUP

 

Kesimpulan

Dari pembahasan berserta contoh kasus dari tiga landasan pemikiran Filsafat Ilmu, dapat dipahami setiap indvidu dapat berpikir kristis tentang apa saja yang memberikan manfaat bagi kehidupan dan menemukan sebuah ilmu yang bias diterapkan untuk semakin berkembang.


 

 


 

 

DAFTAR PUSTAKA

1.       Drs. H. Mohammmad Adib, MA, Filsafat Ilmu, 2010

2.       https://pendidikan.co.id/pengertian-ontologi-sejarah-pokok-pikiran-dan-aliran-menurut-para-ahli

3.       https://pendidikan.co.id/pengertian-aksiologi-aspek-menurut-para-ahli

4.       https://sabdakhairuss.blogspot.com/2019/05/pengertian-epistemologi

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Buku Filsafat Ilmu I

Review Buku Filsafat Ilmu II